Sinopsis Yong Pal Episode 4 Bagian 1

Dramakoreasinopsis.blogspot.com | Tae Hyun benar-benar kaget melihat wajah Yeo Jin, teringat sebelumnya gadis yang membuatnya penasaran dan meminta tolong padanya dengan wajah sedih.  Dr Lee memberitahu pasien Young Ae itu adalah "Putri Tidur" dengan keadaan seperti yang terlihat didepannya lalu meminta diagnosa Tae Hyun  sebagai seorang dokter setelah melihatnya.

Pertama-tama Tae Hyun menatap Yeon Jin seperti putri tidur yang cantik lalu melihat sekeliling ruangan dan layar yang memperlihatkan grafik, setelah itu mengatakan kalau Yeo Jin itu PVS.

http://dramakoreasinopsis.blogspot.com/2015/09/sinopsis-yong-pal-episode-4-bagian-1.html


“ Benar Sekali! Persistent vegetative state. Dia seorang vegetarian. dan "Putri Tidur", Putri Han Yeo Jin. Saudara tiri PresDir Han, pemegang saham terbesar dari grup Hanshin.Pendapatan tahunan dari 27.6 trilliun won dan Pemilik sebenarnya dari grup Hanshin. Untuk itu, dia seharusnya tidak boleh mati....” jelas Dr Lee. Tae Hyun melihat Yeo Jin dalam-dalam.  

 “Ah bukan seperti itu.... dia tidak bisa mati tidak peduli apapun yang terjadi. Meskipun dia kelihatan seperti ini, dia tahu cara mengambil keputusan penting. Termasuk janji utama eksekutif, pengembangan bisnis baru, dan investasi. Orang yang memegang kunci ruangan ini akan menjadi pemilik dari grup Hanshin.” ucap Dr Lee, 

“Kau tidak perlu menyampaikan hal itu padaku.” komentar Tae Hyun 
“Kenapa tidak? Pembuat keputusan utama dari grup Hanshin benar-benar adalah seorang vegetarian. Apakah kau takut untuk menjadi kaki tangan dalam menyembunyikan fakta?”kata Dr Lee dengan nada mengejek 

“Tidak. Aku hanya tidak peduli dengan  sesuatu yang tidak berhubungan denganku.” jelas Tae Hyun 

Dr Lee merasa bukan itu, lalu mencengkram baju Tae Hyun dengan menegaskan waktunya sudah terlambat karena sudah melihat wajah si penjahat dan menjadi seorang saksi, jadi tak ada gunanya untuk menutup matanya sekarang.

“Ini adalah inti dari wawancara terakhir yang kau inginkan. Untuk membuatmu menyaksikan rahasia penting  ini dari kasus kriminal. Dan fakta bahwa aku masih mencoba untuk menghalangimu dari itu.” jelas Dr Lee, Tae Hyun terlihat agak kaget 

“Tidakkah kau pikir harus ada toples madu di sini?  Dasar "Kotoran" Pal, maafkan aku. Tapi.. Kau adalah seekor serangga yang membuat kebakaran.  Seekor serangga !” ejek Dr Lee lalu melepaskan tangannya. 


Keduanya duduk disofa, Tae Hyun melihat Yeo Jin lalu bergumam dalam hati kalau gadis itu dalam keadaan koma sekarang. Setelah itu bertanya pada Dr Lee, kalau memang Yeo Jin adalah pemegang saham terbesar, kenapa bisa seorang adik senioritas  dibandingkan kakaknya. 

“Kelahiran yang diharapkan, Ibunya Yeo Jin adalah anak tunggal di grup Hanshin.  Dan PresDir Do Joon adalah anak yang dibawa oleh ayahnya ketika dia menikahinya. Oleh karena itu, keturunan langsung nya adalah Han Yeo Jin.” jelas Dr Lee 

“Jadi karena dia dalam keadaan koma, PresDir adalah...” ungkap Tae Hyun menebak 
“Betul sekali. Jika dia tidak dalam keadaan vegetatif, Han Yeo Jin akan menjadi nyonya PresDir group.” ungka Dr Lee 

“ah ternyata Benar, mereka memaksa dia agar tertidur.” gumam Tae Hyun 


Dr Lee bertanya apakah Tae Hyun ingin mengajukan pertanyaan yang lain,  Tae Hyun mengaku tidak ada pertanyaan lain. Dr Lee pun membahas tentang CCTV yang "menggangguk" saat masuk area terlarang. Tae Hyun mengangguk karena mengingatnya.

“Wawancara terakhirmu telah berakhir dari sisi kamera. Dan wawancara terakhir itu sendiri adalah putusan terakhir darimu sendiri. Tidak akan pernah bisa berubah, Jika kau mengatakan satu kata saja tentang apa yang kau lihat atau dengar... Aku pikir tidak perlu menjelaskan apa yang akan terjadi padamu dan adikmu.” ucap Dr Lee mengancam, Tae Hyun mendelikan matanya dengan sinis 

“Tenangkan matamu, bajingan. Kim Tae Hyun... Aku tidak berharap kehadiranmu di sini. Kau berjalan masuk ke dalam lingkaran  rahasia dengan kehendakmu. Tapi kau tidak bisa berjalan keluar sesuai kehendakmu. Selama kau masih hidup.” ungkap Dr Lee menyandarkan tubuhnya di kursi.


Yeo Jin yang duduk dalam ruangan kaca seperti mendengar nama Kim Tae Hyun, lalu mendongakan kepalanya. Tae Hyun berjalan keluar dengan lemah, seperti ada rasa sedikit penyelasan dan membuatnya pusing. 

“Berhati-hatilah. Mereka akan melihat setiap gerak-gerikmu mulai dari sekarang.” Tae Hyun mengingat pesan dari Dr Lee sebelum keluar ruangan, lalu melihat CCTV yang ada didekatnya. 

Baru saja sampai di receptionis, Cynthia langsung bertanya tentang hasilnya, Tae Hyun terlihat hanya diam. Dr Lee pun datang menanyakan ada apa dengan mereka. Cynthia ingin tahu apakah Tae Hyun berhasil melewati tes nona Young Ae. Dr Lee mengatakan sudah pasti Tae Hyun itu berhasil. 

Dua perawat terlihat sangat gembira dengan memberikan selamat pada Tae Hyu dan Dr Lee juga. Dr Lee binggung kenapa dirinya juga diberi selamat, Si perawat mengetahui kalau Perawat Hwang dan Dr Lee telah memiliki waktu yang sulit karena Young Ae, bahkan tidak pernah pergi liburan dengan benar.

“Ya, itu benar. Mari membuat sebuah perayaan, Ah... Perawat Hwang, kemarilah.” ucap Dr Lee pada perawat yang berdiri dibelakang 


“Ini adalah perawat Hwang Hyun Sook yang bertugas merawat nona Young Ae.” kata Dr Lee memperkenalkan pada Tae Hyun

Tae Hyun pun menyapanya, dengan bergumam dalam hati kalau perawat itu adalah kaki tangan Do Joon. Perawat Hwang yang melihat seperti membalas gumamnya kalau ia sama seperti Tae Hyun sekarang.  Ponsel Tae Hyun berdering, seorang wanita menelp dari Pusat transplatasi. Betapa kagetnya ia mengetahui posisi So Hyun berubah dan berpikir kondisinya memburuk. Pegawai itu memberitahu bukan seperti itu maksudnya.

“Bagaimanapun, kau beruntung. Selamat!” ucap Si pegawai dengan wajah berseri, Tae Hyun langsung mengucapkan terimakasih 

“Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Berterima kasihlah pada direktur.” jelas si pegawai, Tae Hyu kaget mengetahui kalau itu berkat Direktur lalu melirik pada Dr Lee. 

Setelah menutup telpnya, Tae Hyun langsung membungkuk, Dr Lee tertawa mengejek melihat sikap si dokter baru. Tae Hyun mengatakan akan  melakukan yang terbaik. Dr Lee merasa kalau hari ini adalah hari terpanjang bagi Tae Hyun jadi memintanya untuk pulang dan istirahat. 


Tae Hyun kembali ke ruangannya, menatap pemandangan kota Seoul dimalam hari dan mengingat perkerjaan sebelumnya dengan mengoperasi gangster, melakukan prakter dokter yang ilegal demi membayar hutang. 
Setelah itu membantu pasien VIP dari Dr Lee dalam ruang operasi, lalu ia ketahuan sebagai Yong Pal dan berlutut didepan Dr Lee agar bisa diberi kesempatan tetap bisa menjadi dokter. Melakukan operasi terakhir kalinya dan menyelamatkan Yeo Jin sebelum masuk kantor polisi dan akhirnya ia melihat Yeo Jin yang sengaja dibuat koma oleh Dr Lee dkk. 

Dengan membuka dasi dan kancing bajunya duduk di kursinya, terdengar suara yang menawarkan untuk merokok. Chae Young dengan santainya memegang rokok ditangannya, Tae Hyun berdiri lalu menegur Chae Young tidak boleh merokok dirumah sakit dan tak masuk ke dalam ruangan ketika pemiliknya sedang tidak di tempat.

“Apa? "pemilik" katamu? Kau adalah orang baru. Ini Lucu sekali” ucap Chae Young karena Tae Hyun tak tahu dirinya. 

“Anda tidak boleh merokok di rumah sakit.” kata Tae Hyun memperingatinya. 
“Benarkah? Lalu untuk apa asbak ini?” ucap Chae Young memperlihatkan asbak diatas meja dan sudah ada beberapa puntung rokok. 

“Kau benar... Ini adalah sebuah asbak. Maafkan aku, aku adalah orang baru di sini.Aku tidak tahu kalau ruangan ini adalah ruangan merokok untuk para klien. Maafkan aku” ucap Tae Hyun sambil tersenyum. 

“Jangan khawatir tentang itu. dan Jangan lakukan itu! Kaku sekali kau ini..” ejek Chae Young lalu berdiri didepan kaca. 

Chae Young mengungkapakan Ruangan itu memiliki pemandangan yang terbaik. Tae Hyun memilih untuk mempersilahkan Chae Young si klien untuk menikmati rokoknya dan berjelasn keluar. Chae Young tiba-tiba menawarkan kembali supaya Tae Hyun merokok karena terlihat wajahnya yang tertekan. Tae Hyun memberikan senyumannya. 


Tae Hyun menelp adiknya bertanya apa yang dilakukannya, So Hyun tersenyum menurutnya kakaknya sudah tahu tak ada yang dilakukan didalam rumah. Tae Hyun mengingatkan adiknya untuk cuci darah esok dan memberitahu akan membunuh dirinya  kalau sampai tak  datang.

“Benarkah? Apakah itu benar-benar keadaanya menjadi buruk?” ucap So Hyun mengejek 
“Apa? Kau bercanda padaku. Apakah kau sudah makan? Haruskah kau membelikanmu makanan yang enak?” kata Tae Hyun 

“Lupakan. Makanan enak untuk pasien, kan?” ucap So Hyun 
“Hei, aku seorang dokter! Aku akan membelikanmu makanan enak yang juga bagus untukmu.” jelas Tae Hyun bangga. 

“Lupakan. Semuanya itu mahal. Simpan saja uangmu” kata So Hyun enggan 

Tae Hyun menegaskan kalau Kakaknya itu sekarang sudah sukses, terdengar teriak “Apakah dia Oppamu?” So Hyun menyahut membenarkannya dan seorang pria beruban duduk didepan meja makan, Tae Hyun terlihat kaget dengan mata melotot bertanya siapa yang bersuara, lalu bertanya apakah pria itu sudah pulang kerumah. Si pria beruban, meminta supaya So Hyun mengatakan pada kakaknya kalau ia sudah hampir lupa dengan wajahnya. 


So Hyun memilih untuk pergi ke kamar mandi untuk berbicara dengan kakaknya, Tae Hyun yang sedari tadi sudah mengigit bibirnya menyuruh adiknya keluar dari rumah dan tidak tinggal disana. 

“Oppa, jangan seperti itu. Sudah beberapa lama, sejak ayah tidak pulang ke rumah.” ucap So Hyun 
“Berapa lama itu tidak masalah,  keluarlah sekarang!” teriak Tae Hyun 

“Ayah telah banyak berubah. Dia bekerja di kota lain bahkan memberiku uang untuk biaya hidup.” jelas So Hyun membela 

“Uang? Apakah aku pernah tidak memberimu uang biaya hidup?” teriak Tae Hyun kesal 
“Kau tahu bahwa aku tidak bermaksud demikian.Dia sedang makan sekarang. Apakah kau akan pulang ke rumah? Aku membuat sup yang enak.” ucap So Hyun 

Tae Hyun tak menjawabnya, memilih untuk menutup ponselya lalu menendang pagar dan berteriak meluapkan semua amarahnya. 


Di kedai yang lalu lalang dan ramai orang, disebuah sudut meja Tae Hyun duduk sendirian seperti merasakan kesunyian sambil meminum soju. Kalimat Dr Lee kembali teringat 

“Ini adalah wawancara terakhir yang kau inginkan.Untuk membuatmu menyaksikan rahasia penting dari kasus kriminal. Tapi kau tidak bisa berjalan keluar sesuai kehendakmu. Selama kau hidup.Tidakkah kau pikir harus ada toples madu di sini? Maafkan kau, tapi kau adalah seekor Serangga  yang membuat kebakaran”

Tae Hyun ingin meminum soju kembali tapi Chae Young sudah mengambilnya lalu meminumnya dan duduk berteriak supaya bibi penjual untuk membawakan gelas dan Soju lagi. Tae Hyun melirik sinis pada Chae Young dihadapannya, Chae Young mengungkapkan Tae Hyun itu menjadi orang baru. 


“Permisi, nyonya! Apakah aku kelihatan gampangan bagimu? Jika kau membutuhkan seorang pria, pergilah ke sebuah bar.” komentar Tae Hyun merasa Chae Young terus mengodanya. 

“Bar malam? Omoo... Aku tidak pergi ke tempat seperti itu!” kata Chae Young menyangkal 
“Apa maksudmu, kau tidak pergi? Kau kelihatan seperti itu!” ucap Tae Hyun yakin 

“Omoo... Itu tidak benar. Tapi, apakah kau benar-benar melihat itu?” tanya Chae Young 

“Ya. Aku bisa melihatnya dengan jelas.”jawab Tae Hyun dengan ngarahkan tanganya pada wajah lalu memakan daging panggang. 

Chae Young tersenyum seperti berusaha menerima walaupun terlihat wajah sinisnya, Tae Hyun dengan santai meminta supaya Chae Young menuangkan soju untuknya. Keduanya pun minum bersama dalam kedai dimalam hari. 

Pagi harinya 

Tae Hyun sudah tertidur diatas ranjang yang cukup mewah, lalu terbangun dengan bunyi telp, betapa kagetnya ia ternyata Dr Lee yang menelp dan langsung duduk mengatakan akan segera kesana. Akhirnya Tae Hyun sudah bersama Dr Lee membaca berkas pasien yang dibawahnya. 

“Pasien pertama berusia 35 tahun.” ucap Tae Hyun, Dr Lee langsung meralatnya untuk menyebutnya "Klien." lalu keduanya masuk ke sebuah ruangan VVIP dengan sofa. 

“Hallo, nyonya.... Apakah kau tidur dengan nyenyak, nyonya?” ucap Dr Lee sopan 
“Ya, sangat menyenangkan, ketua Lee. Ngomong-ngomong, siapa dokter gagah di sampingmu?”kata Chae Young dengan nada mengoda 

“Ini adalah Dr. Kim Tae Hyun, orang baru di lantai 12, Ayo Perkenalkan dirimu. Dia adalah istri PresDir.” kata Dr Lee 


“Maaf, tadi kau mengatakan "istri PresDir", dari perusahaan mana??” tanya Tae Hyun binggung 
“Menurutmu dari Perusahaan mana? Beliau.. Istri PresDir rumah sakit kita.” bisik Dr Lee dengan nada kesal 

Tae Hyun kaget mengetahui ternyata yang dipikir wanita pengoda ternyata istri dari Presdir. Chae Young langsung menyungkapkan senang bertemu dengan Tae Hyun dan mendoakan supaya beruntung.Tae Hyun terlihat gugup membungkuk, mengungkapkan senang bertemu dengannya. 
Di rumah. 

Seketaris Do Joon membuka email yang dikirim lalu melihat foto Chae Young dengan Tae Hyun yang sedang minum di kedai, lalu foto saat masuk ke dalam hotel. Si sekertaris mengeleng-gelengkan kepalanya karena masih saja Chae Young main kesana kemari dengan pria. 


“Berikutnya adalah seorang pasien dari Unit Perawatan Intensif (ICU). Dia berusia 23 tahun. Sebuah luka tusuk di daerah perut.” jelas Tae Hyun membaca data pasien 

“Cukup. Dia adalah orang yang kau  bawa kemarin, kan?”kata Dr Lee. Tae Hyun membenarkan. 

Dr Lee mulai memeriksa pasien wanita dengan luka lebam diwajahnya dan bekas jahitan dibagian perutnya. Tae Hyun melihat si pasien yang memalingkan wajahnya, lalu menyarankan  mereka perlu berkonsultasi dengan departemen psikiatri.

“Apakah kau kehilangan akalmu? Departemen psikiatri? Kenapa kau tidak pergi saja dan  menyebarkan sebuah rumor?” sindir Dr Lee sinis 


“Tapi dia kelihatannya memiliki kasus yang  serius dari stress pasca trauma (Post Traumatic Stress)” kata Tae Hyun 

“Apa yang salah denganmu? lalu tanyakan sendiri padanya. "Nona, haruskah kau menghubungi seorang psikiater? Atau haruskah kau menghubungi seorang wartawan?" Dia bisa meludahimu. Apa yang kau katakan sekarang tidak membantu pasien ini.” tegas Dr Lee sinis 

Si pasien terlihat mendengar ucapa Dr Lee walaupun wajahnya berpaling. Dr Lee kembali pada pasien meminta untuk tetap santai dan istirahat, serta tak perlu mengkhawatirkan apapun karena akan merawatnya dengan baik. Lalu meminta supaya memberitahunya apabila ingin makan sesuatu atau jika merasakan sesuatu yang tidak nyaman. Tae Hyun hanya bisa tertunduk diam, tanpa bisa melakukan apapun. 
“kau tidak seharusnya hanya berbaring di ranjang setiap saat. kau harus bergerak dan berolahraga untuk membantu penyembuhan luka dengan cepat.” pesan Dr Lee, Tae Hyun bisa melihat si pasien yang menahan tangisnya diatas tempat tidur. 


Setelah itu mereka ke ruangan Seo Yoon, terlihat si artis yang berpura-pura sakit sedang menikmati secangkir teh diatas tempat tidurnya. Dr Lee menanyakan apakah ada yang membuatnya tak nyaman. Seo Yoon mengatakan merasa nyaman, Dr Lee pun melihat luka yang sama dibagian perut, terlihat ada bekas jahitan. 

“Kita tidak punya pilihan, selain untuk membuat bekas luka kecil. Setelah penyelidikan kau tidak memerlukan, kami akan membersihkannya darimu” kata Dr Lee, Tae Hyun bisa melihat ada bekas jahitan seperti pasien sebelumnya. 

“Aku bisa hidup dengan sebuah bekas seperti ini.” kata Seo Yoon

“Sebenarnya, ini adalah bekas luka kehormatan.” komentar Dr Lee, Tae Hyun melirik sinis 
Seo Joon tertawa mendengarnya lalu sengaja membesarkan volume TV didepannya “Polisi kini telah mengamankan tersangka. Menurut polisi, tuan Heo diduga menusuk nona Jo dan aktor Cha Seo Yoon lalu melarikan diri.”

Ketiga melihat berita kelanjutan tentang yang kejadian di hotel, Seo Yoon mematikan Tvnya sambil mengumpat si bajingan itu akan berada dalam masa percobaan karena penyerangan dan bebas tanpa hukuman. Tae Hyun melirik karena mengetahui kejadian yang sebenarnya. Dr Lee memberikan selamat, Seo Yoon merasa itu semua berkat Dr Lee dan juga Tae Hyun dengan santai mengajaknya untuk lain kali minum soju bersama. 

Tae Hyun membacakan pasien lainya, tertera nama Hong Gil Dong dan wajahnya langsung binggung karena namanya sedikit aneh. Dr Lee menegaskan kalau itu diartikan pasien yang mereka datangi itu tanpa nama [anonim] Tae Hyun bertanya apakah memang bisa Klien masuk tanpa nama, Dr Lee mengatakan bisa karena mereka tidak mengunakan asuransi. 

“Hallo! Aku yakin ini adalah pertama kali kau berkunjung ke rumah sakit kami. Apakah kau ingin melakukan pemeriksaan rutin?” ucap Dr Lee menyapa kliennya 

Do Chul membalikan badannya dan langsung membuka pakain rumah sakitnya, Dr Lee yang melihat mengunggapkan kliennya itu sangat sopan. Tae Hyun kaget ternyata pasiennya itu Do Chul, pria yang sama-sama melompat dari atas jembatan. 

“Lupakan pemeriksaan. Lihatlah lukaku di sini”kata Do Chul menunjuk kearah pinggangnya, Dr Lee mengerti lalu meminta Tae Hyun  membuka perban dibagian pinggang. 

“Orang yang mengoperasiku adalah seorang dukun yang sempurna. Jadi luka ini benar-benar kacau. Dia bahkan tidak menyelesaikan jahitannya!” cerit Do Chul sengaja menyindir Tae Hyun yang sedang berlutut membuka perban 

“Omoo, dia tidak menyelesaikannya? Sekarang Coba aku lihat.” ucap Dr Lee melihat ada bekas luka tapi tanpa jahitan dan sedikit menghitam 

“Dia bukan seorang dukun yang sempurna dan melakukan pekerjaan yang buruk.” komentar Dr Lee 
“Benarkah? Sebenarnya, dia dikenal cukup baik dibidang ini.” kata Doo Chul melirik pada Tae Hyun
Dr Lee  merasa Doo Chul pasti memiliki waktu yang sulit, jadi akan berjanji melakukan yang terbaik untuk merawatnya. Do Chul heran karena Dr Lee tak bertanya bagaimana memperoleh luka itu, karena seseorang bisa tahu langsung tahu ketika melihatnya. Tae Hyun hanya bisa memejamkan matanya karena Do Chul terus menyindirnya. 


Tae Hyun akhirnya menyelesaikan pekerjaannya dan kembali menempelkan perban, Doo Chul menceritakan sejak pertama kali melihatnya, merasa sudah tahu bahwa Tae Hyun bukan seorang dukun yang biasa.

“Tapi aku benar-benar tidak tahu kalau kau adalah dokter yang baik di sebuah rumah sakit yang besar.” komentar Do Chul 

“Apa yang sebenarnya kau inginkan?” kata Tae Hyun terlihat acuh, anak buahnya terlihat kesal dengan pertanyaan Tae Hyun. Do Chul meminta ana buahnya menahan emosinya. 

“Itu adalah cara dia mengekspresikan bagaimana senangnya dia melihat kita. Benarkan?” ucap Do Chul 
“Man Sik, bajingan itu...Dia membuatku gila.” umpat Tae Hyun kesal 

“Penyelamatku, jangan seperti itu. Kesalahan apa yang dia lakukan? Kami adalah orang yang bersalah untuk meminta mereka memberitahukan kita di mana kau berada.” jelas Do Chul 
“Kenapa kalian mencariku?” keluh Tae Hyun 
“Yong Pal, setelah kau merawat seorang pasien, kau harus bertanggung jawab hingga selesai!” jelas Do Chul

Tae Hyun memegang tangan Doo Chul lalu menegaskan  tidak boleh dipecat dari rumah sakit, Do Chuk mengungkapkan kalau ia juga tak akan membiarkan Tae Hyun bisa dipecat karena nanti tak akan ada yang mengobatinya. 

“Di samping itu, jika aku ditangkap di sini maka kau juga akan ditangkap. Jadi aku pikir di situasi seperti ini, kau harus mengobatiku dengan baik, dan menyembunyikanku dengan baik pula. Kau adalah satu-satunya yang aku miliki.” ucap Do Chul, Tae Hyun mengigit bibirnya. 

“Ngomong-ngomong, Yong Pal, ketika kau datang untuk kunjungan rumah. Kau tampak seperti dukun yang lebih kelihatan seperti dokter dibandingkan dokter sungguhan.Tapi di rumah sakit sungguhan ini. Menurutku...Kenapa kau lebih kelihatan seperti pelayan di hotel?” komentar Do Chul dengan tertawa mengejek 

Si anak buahnya terlihat mengoda Tae Hyun dengan menanyakan apakah mereka  bisa mendapatkan pelayanan kamar. Tae Hyun hanya bisa menahan rasa kesalnya. 


Tae Hyun keluar dari ruangan sambil menelungkupkan badannya di dinding, si pasien wanita dengan luka lebam terlihat ingin memanggil Tae Hyun, tapi karena pikiranya sedang tak karuan Tae Hyun berjalan begitu saja tanpa menghiraukannya. 

Akhirnya ia masuk keruangan Yeo Jin dengan kesal karena Man Shik tak mengangkat telpnya. Man Shik yang sedang minum di depan minimarket  memanggil Yong Pal kesayangannya dan mengakui ia layak mati. Tae Hyun langsung mengumpat dan merasa Man Shik itu sudah kehilangan kesadarannya. 
“Bagaimana bisa kau memberitahukan mereka di mana aku berada?” teriak Tae Hyun 

“Aku benar-benar menyesal! Dengan pola pikir dari seorang pejuang kau akan tetap bertahan meskipun mendapatkan penyiksaan berat...” komentar Man Shik ketakutan 

“Penyiksaan, apanya... Mereka bahkan tidak menyentuh sehelai  rambutpun yang ada dikepalamu, benarkan?” umpat Tae Hyun 

“Hei, penyiksaan fisik bukan satu-satunya jenis penyiksaan.” komentar Man Shik 

“Hei Man Shik, dengarkan dengan seksama. Kunjungan rumah secara ilegal telah berakhir.Jadi hitunglah totalnya sejauh ini dan beritahukan padaku.” perintah Tae Hyun

Man Shik seperti enggan memberikanya, Tae Hyun mengumpat kalau itu masalah ketika Do Chul ditemukan oleh polisi maka Man Shik akan dipenjara juga dan dengan begitu adiknya yang sakit juga akan meninggal. 


Yeo Jin yang berada di ruangan berkaca, bisa mendengarkan pembicaraan Tae Hyun, tentang polisi, Kunjungan rumah ilegal, lalu bertanya-tanya apa arti itu semua dan juga mengenai Tae Hyun yang sebenarnya. 

Tae Hyun selesai menelp menatap Yeo Jin dalam-dalam, teringat saat ia mengambil pecehan kaca yang di taruh dileher. Lalu mendekat menatapnya dan memanggil Nama Han Yeo Jin. 
“Bisakah kau mendengarku?” ucap Tae Hyun 

“Apa ini? Apakah dia tahu bahwa aku telah sadar?” kata Yeo Jin didalam ruang kacanya. 

Tae Hyun yang tak bisa mendengar melirik melihat semua monitor, terlihat mata Yeo Jin bergerak sedikit-sedikit. Ia lalu berganggapan kalau memang Yeo Jin sadat tak mungkin tubuhnya bisa dalam keadaan seperti sekarang ini dan pasti hal yang biasa

“Apakah kau dikejar karena pinjaman pribadi atau kau dikejar oleh polisi?” tanya Tae Hyun seperti mengajak ngomong Yeo Jin. 

“Tidak! Aku bisa mendengarmu! Aku bisa mendengarkan semuanya!” jerit Yeo Jin dalam ruang kaca 
“Tapi... Meskipun aku hidup seperti ini, aku tidak pernah merasa sangat buruk sampai kemarin.” cerita Tae Hyun sambil menghela nafas 

Yeo Jin terus berteriak meminta supaya Tae Hyun bisa melihatnya, Tae Hyun yang akan pergi seperti bisa melihat walaupun sedikit gerakan mata Yeo Jin, lalu menyoba memeriksa matanya dengan senter. Di dalam ruang kaca, Yeo Jin seperti mendapatkan cahaya yang masuk. Setelah itu memberikan rangsangan pada telapak kakinya, terlihat mata Yeo Jin yang berkedip-kedip dan memberikan sedikit gerakan dikakinya.

Tiba-tiba terdengar suara teguran dari Perawat Hwang yang melihat Tae Hyun dalam ruangan. Tae Hyun memasukan pulpennya mengatakan ia sedang melakukan pekerjaanya, lalu bertanya berapa lama pasien itu dalam keadaan koma. Perawat Hwang menanyakan alasannya. 

“Dia memiliki tingkat kesensitifan refleks. Sudah berapa lama dia begini?” tanya Tae Hyun 

“Kau tidak perlu tahu sebanyak itu. Apa yang berusaha kau lakukan?” ucap Perawat Hwang sinis 

“Ketika seorang dokter bertanya sesuatu padamu, kau harus memberi sebuah jawaban!” tegur Tae Hyun 

“Kau tidak perlu tahu, Apa kau bilang tadi “Dokter”? Buat seseorang yang biasa menerima kunjungan rumah  untuk para penjahat, dan  Kau masih ingin diperlakukan sebagai seorang dokter?” kata Perawat Hwang, Tae Hyun kaget Perawat itu mengetahui pekerjaan sebelumnya. 

“Ini bukan ruang rumah sakit yang biasa. Aku adalah atasanmu dan Jangan bertingkah melebihi kedudukanmu Aku lebih tahu daripada orang lain soal kondisinya”kata Perawat Hwang sambil mengelus wajah Yeo Jin. 


Si pasein yang terkena kekerasan seksual duduk ditaman sendirian, lalu merasakan halusinasi kalau orang-orang disekitarnya menertawakanya dengan wajah yang menakutkan. Si pasien yang ketakutan mendorong tiang infusnya lalu pergi menaiki tangga, menjauh dari taman. 

Dua orang pekerja terlihat mengeluh dengan makanan kantin yang asin dan masuk ke ruangan area terlarang. Si pasien terlihat masih ketakutan lalu terjatuh, melihat para suster dan enggan untuk masuk karena banyak orang. Akhirnya ia berjalan ke sebuah lorong dan membiarkan jarum infusnya terlepas. 


Dua pekerja tadi pun masuk ke ruangan tempat pipa besar dan alat-alat kontrol rumah sakit disana. Si pria yang kerinting memarahi anak buahnya yang tidak mengunci box panel dan tidak menyalakan tombol otomatis didalamnya. 

“Apa kau tidak tahu yang terjadi jika menjadi terlalu panas?” teriak Si pria keriting, si pria hanya bisa mengatakan permohonan maafnya. 

“Sudah berapa kali aku katakan kepadamu kalau  RS ini bisa meledak? Kita semua bisa mati!” teriak si pria keriting 

“Maafkan aku! Tapi cara kerja tombolnya tidak sampai..” jelas si pria yang langsung disela

“Masih saja membantah, si brengsek ini.. Ikuti cara manualnya! cara manual! Satu dari sejuta, bukan.. bahkan 1 dari 10 juta. Bayangkan jika operatornya tidak bekerja Ketika tombolnya berada dalam posisi manual, apa yang akan terjadi?” tegas si pria keriting. 

Si pria lain pun mengerti lalu berusaha menyalakan tombol On dan menguncinya dengan menaruh kunci dibawah Box. Sementara dibawah tangga terlihat si pasien yang mendengar pembicaraan keduanya.

Episode selanjutnya :  Episode 4 Bagian 2

0 Komentar untuk "Sinopsis Yong Pal Episode 4 Bagian 1"

Back To Top