Sinopsis Obstetrics and Gynecology Doctors Episode 5

Dramakoreasinopsis.blogspot.com | Sepulang dari menemui Seo Jin, dokter Seo berjalan dengan gontai sampai keseleo, ia teringat ucapan Seo Jin yang mengijinkannya melahirkan. Dokter Seo tak kuasa menahan air matanya mengingat penolakannya melahirkan untuk membayar cintanya pada Seo Jin. #Mana backsoundnya “You’re My Everything”, lengkap sudah~banjir air mata. Dokter Lee yang baru sampai di rumah dengan sepeda kesayangannya melihat sendu dokter Seo yang berusaha bangkit berdiri sendiri. Ia hanya bisa memandang kepergian dokter Seo.


Dokter Ahn menelepon bagian ruang operasi memberitahukan keadaan darurat namun karena mereka juga sedang menangani operasi darurat berusaha menolak, dokter Ahn memohon diberi ruang operasi namun sepertinya orang yang diseberang telepon tak terima dan memarahinya. Dokter Ahn bersikeras kalau mereka butuh ruang operasi darurat jadi untuk apa ia mengatakan sibuk ketika tak ada operasi darurat?. Dan telepon pun ditutup, dokter Ahn segera memanggil dokter Seo yang lewat di sampingnya.
“Ketua Departemen, mereka mengatakan tidak ada ruang operasi. Kami harus menunggu 30 menit.”ujar dokter Ahn. Dokter Seo menanyakan keadaan janinnya, dokter Ahn mengatakan kalau Janin terus saja mengulangi perlambatan walaupun mereka telah memberikan oksigen dan memindahkan posisinya namun tetap sama saja.


Dokter Seo menyuruh dokter Ahn menelepon ke bagian operasi lagi.
Dokter Ahn pun menyambungkannya pada dokter Seo. Dokter Seo memberitahukan bahwa mereka dalam situasi darurat dan bertanya apa tidak ada ruang operasi?. Tapi orang yang ditelepon mempertanyakan apakah hal itu benar-benar darurat?
“Dokter Shin, sejak kapan departemen anestesi mulai memutuskan kapan itu situasi darurat OBN atau tidak? “tanya dokter Seo balik. Dengan enggan dokter Shin pun memberitahukan ada ruangan kosong.
Dokter Seo segera menutup teleponnya, dan mengeluhkan kinerja bagian anestesi belakangan ini lalu melangkah pergi. “Mereka harus makan tepat waktu, dan pisau ditaruh ke leher, baru mereka akan kerja bekerja”seru dokter Ahn. “Itulah hak istimewa untuk anestesi. “ Tiba-tiba datang dokter Jung menyuruh dokter Ahn memberitahu ke bagian anestesi bahwa pasien mereka perlu epidural.


Dokter Ahn pun segera menelpon bagian anestesi memberitahukan bahwa ada pasien yang membutuhkan epidural namun bagian anestesi mengatakan jam kerja berakhir, padahal masih ada waktu 3 menit tersisa. “Ketika kau tiba, itu waktu jam kerja berakhir. Hanya ada aku di sini, jadi aku harus di OR, bukan hanya memberikan epidural, hah?”terang dokter Shin, bagian anestesi yang bertugas. Mendapat jawaban seperti itu, dokter Ahn segera menutup teleponnya dan memberitahukan pada dokter Jung kalau di bagian anestesi tak ada seorangpun karena waktu jam kerja yang saat ini bertugas sudah berakhir. Dokter Jung menyuruh menelepon lagi dan mengatakan pada mereka kalau ini pasien VIP. Dokter Shin bertanya VIP jenis apa? Dokter Jung menyuruh dokter Ahn mengatakan kalau pasien istri dari keponakan presdir, dokter Shin pun paham. “Aku tak percaya … kekonyolan mereka tidak selesai-selesai.”gerutu dokter Jung.

Dokter Jung memeriksa pasien yang akan di epidural, tiba dokter Shin dari bagian anestesi menggantikan dokter Jung. Begitu selesai dokter Shin segera pergi meninggalkan ruangan.


Dokter Shin mencoba mohon pamit, ia curhat pada dokter Wang kalau istrinya sedang hamil jadi sering marah oleh sebab itu ia harus segera meninggalkan pekerjaannya agar tak terlambat.
Tiba-tiba datang dokter Ahn memanggil dokter Shin, ia memberitahukan kalau ada wanita hamil lagi yang sedang kesakitan. Dan karena dokter Shin masih di sana maka ia minta satu suntikan epidural lagi.
Dokter Shin tak menjawab ia malah segera mengangkat ponselnya karena istrinya menelepon.
Dokter Shin mengatakan pada istrinya kalau ia sudah bersiap akan pulang dan ternyata istrinya ngidam mangga,maka dokter Shin harus membelikannya.
“Hei, aku minta maaf. Istriku sedang hamil sehingga dia sangat sensitif sekarang. “ungkap dokter Shin.
“Pinggulnya kecil sehingga akan sangat sulit untuknya. Ah tolong lakukan sekali saja.“ mohon dokter Ahn. Dokter Ahn mengatakan bahkan mereka tidak makan malam dan harus merawat bayi jadi ia mohon sekali saja dokter Shin membantunya lagi. Bukan dokter Shin namanya kalau tak bisa mengelak, dokter Shin beralasan kenapa ia mempelajari anestesiologi jika ia mau melewatkan makan malam dan tak bisa tepat waktu. Oleh sebab itu ia memilih anestesilogi agar bisa melewati kedua hal tersebut. Dokter Shin pun bergegas pergi meninggalkan dokter Ahn dan dokter Wang.
“Wow, kita harus harus melayaninya dari tangan hingga kaki. “ gerutu dokter Wang, dokter Ahn hanya berguman ‘daebak’.


Dokter Ahn dan Tae Joon menuju ruang jaga bersama dokter Jung, dokter Jung bertanya-tanya apa yang membuat bagian anestesi terlambat? Dan semakin memburuk bahkan lebih buruk?
Dokter Ahn menjawab kalau sangat sulit mendapatkan ruang operasi dan orang2 ortopedi mengurus semuanya atas dasar panggilan telepon.
“Bahkan jika mereka berpikiran picik, bersabarlah. CEO kita itu dokter ortopedi.”sahut dokter Wang yang tak jauh dari mereka.
“Aigoo, kenapa jam makan malam tidak sama dengan Anestesia saja? kenapa kalian terus saja bertengkar? “tanya kepala perawat Sook Jung. Dokter Jung menimpali agar Sook Jung jangan berkata seperti itu karena setelah makan malam terakhir mereka ia tidak pernah melakukan hal itu lagi. Dokter Ahn menambahkan saat itu juga, bagian anestesi mengatakan mengapa mereka berbohong bahwa itu keadaan darurat jika kita mereka terus memaksa. Gosip mereka terhenti dengan adanya telepon masuk.

Suster Young Mi mengangkat telepon dari One Stop Center. Young Mi mengatakan kalau itu adalah kasus pelecehan seksual di bawah umur. Dokter Ahn mengatakan ia akan pergi begitu pula dokter Seo yang lewat.


Seorang gadis muda tiba di RS dibopong dua orang polisi dalam keadaan luka lebam-lebam di wajahnya.
Gadis tadi dibawa ke ruang dokter Seo dibantu Young Mi. Dokter Seo pun memeriksa gadis itu, gadis tadi menunjukkan lengan tangannya yang memar. Karena gadis itu menderita luka memar maka dokter Seo perlu bertanya beberapa pertanyaan prosedural walaupun membuat pasien merasa tak nyaman. Dokter Seo bertanya apa yang terjadi pada pasien? Pasien menceritakan kejadian yang dia alami, ia melakukan “BuddyBuddy” di Ruang PC dan bertemu dengan seorang oppa yang tinggal di sekitar rumahnya yang baru ia kenal pada hari itu. Dokter Seo terus menanyakan pertanyaan lainnya, si gadis tadi yang ternyata baru berusia 18 tahun tidak pergi ke sekolah, ia menceritakan kalau ia bertemu dengan oppa yang dimaksud tadi di sebuah bar dan ia juga bilang pada oppa itu kalau ia tidak punya tempat tinggal untuk berisitrahat. Ternyata pasien itu kabur dari rumah ~_~, sehingga ia pun mengikuti oppa tadi ke rumahnya sehingga terjadilah hal-hal yang tak diinginkan, walau gadis itu berusaha menolaknya.


Young Mi yang ikut mendengarkan cerita sang pasien geram dan bertanya kenapa ia mengikuti oppa itu ke rumahnya. Pasien itu menegaskan kalau ia tak punya tempat untuk istirahat, jika ia punya uang ia akan tidur di sauna. Bahkan kadang2 ia tidur dengan anak2 yang bekerja di pom bensin, dan terkadang tidur di bangunan yang dibongkar tetapi akhir-akhir ini cuaca dingin jadi ia tak ke sana.
Ini merupakan kasus yang kedua kalinya bagi sang pasien, karena ia telah melakukannya berkali-kali sampai ia tak ingat, dokter Seo dan Young Mi yang mendengarnya hanya bisa mengehela nafas tak percaya. Setelah menanyakan hal penting lainnya dokter Seo menyarankan agar pasien mengambil alat kontrasepsi darurat untuk barang bukti dan kembali lagi di hari Selasa untuk chek up. Pasien mengatakan setiap saat ia bisa karena ia tak pergi ke sekolah, dokter Seo hanya bisa menghela nafas.


Polisi menanyakan orang tua pasien, namun pasien berpesan pada polisi agar jangan menghubungi orang tuanya, ia akan mengurusnya sendiri. Salah seorang polisi mengatakan ia masih dibawah umur dan ia memiliki dua teman. Pasien bersikeras ia akan mengurus sendiri karena ia pintar. Dokter Seo yang mendengarkan di ruang sebelah seraya melengkapi formulir pemeriksaannya pun mencontreng usia ‘dewasa’ di formulir pasien. Dari luar terdengar seorang ibu memanggil nama Sang Mi. Dan menanyakan keberadaan Sang Mi yang ternyata anaknya. Pasien tadi yang ternyata bernama Sang Mi terlihat kesal, pak polisi mengatakan karena Sang Mi masih dibawah umur.
“Mengapa Anda memanggil mereka dan tidak percaya padaku? “tanya Sang Mi.
“Apa lagi yang kita lakukan ketika seorang anak muda seperti Anda masuk ke sesuatu tempat seperti itu? Aku hanya mengatakan kepada mereka bahwa sesuatu terjadi pada anda dan terluka sedikit”jawab polisi wanita, dan menambahkan kalau ia belum memberitahu orang tua Sang Mi secara rinci. Begitu pula yang polisi laki-laki ia hanya bilang untuk datang dan melihat Sang Mi.


Orang tua Sang Mi segera menuju ruang dokter Seo dan menghambur ke arah Sang Mi, ibunya menanyakan keadaan Sang Mi dan memeriksa wajahnya yang memar. Tapi Sang Mi menolaknya, ibunya bertanya pada polisi apa yang terjadi dengan putrinya. Ayahnya pun geram melihat putrinya terluka, polisi ingin menjelaskan namun Sang Mi segera memotongnya dengan mengatakan kalau itu hanya karena perkelahian setelah minum. Ayahnya bertanya apakah hanya itu saja yang terjadi? Begitu pula ibunya memastikan sesuatu yang buruk tak terjadi pada putrinya.
“Apa ibu senang jika hal itu terjadi?”tanya Sang Mi balik dengan ketus.
Polisi mengatakan setelah chek up ia akan membawa Sang Mi pulang dan bertanya pada ortu Sang Mi apa mereka akan menunggu?. Ortu Sang Mi sepertinya akan pulang lebih dulu dan memastikan anaknya akan pulang ke rumah, Sang Mi mengatakan ia akan pulang begitu selesai.


Tiba-tiba datang Young Mi mengatakan saatnya minum obat sembari membawa alat kontraksepsi. Ibu Sang Mi bertanya obat apa itu?, dokter Seo segera menjelaskan kalau itu penghilang rasa sakit yang akan membantu menghilangkan memar dan menyuruh Young Mi memberikan obatnya. Young Mi segera mengajak Sang Mi pergi. Begitu keduanya pergi, dokter Seo menjelaskan kalau Sang Mi secara psikologis tidak stabil karena perkelahian. Ortu Sang Mi malah seperti orang cengo? Hahaha, ayah Sang Min pergi disusul isterinya, sepertinya keduanya tak begitu peduli dengan Sang Mi.

Young Mi membantu Sang Mi meminum obat, dan menawarkan mengambilkan minum lagi. Namun Sang Mi menolak cukup itu saja.


“Mungkin sulit baginya tapi dia bertahan dengan baik.”ujar Young Mi pada dokter Seo. Young Mi bertanya-tanya Sang Mi pernah mengalami hal itu sebelumnya jadi kenapa dia mengikutinya ke sana lagi? Langkahnya terhenti saat mendengar polisi melapor bisa jadi itu kasus pemerkosaan. Polisi tadi agak terkejut begitu mematikan teleponnya dan melihat dokter Seo, dokter Seo pamit pergi dengan pikiran berkecamuk di kepalanya.

Rumah sakit kedatangan pasien yang kesulitan bernafas setelah mengalami operasi cesar. Dokter yang siaga segera menyuruh membawa pasien dan memanggil bagian OBN.


Keanehan pada pasien Sang Mi juga dialami dokter Seo, dokter Seo berguman Sang Mi tak banyak terluka. Young Mi menimpali bukankah biasanya mereka akan mendapatkan banyak bekas luka karena itu. Dokter Seo beragumen bisa saja Sang Mi menyerah karena dia mendapatkan bekas luka dari perlawannan sebelumnya. Young Mi kembali bertanya-tanya lalu kenapa Sang Mi kembali mengikutinya lagi dan kenapa dia meninggalkan rumah? . Dari lift keluar dokter Ahn memberitahukan kalau ada pasien yang membutuhkan bedah cesar jadi dia dipindahkan ke rumah sakit. Dokter Ahn juga memberitahukan kondisi pasien yang mengalami kesulitan bernafas dan pingsan. Dokter Seo bergegas lari menuju pasien. Dokter Ahn dan Young Mi agak canggung, dokter Ahn memutuskan pergi.


Para dokter jaga dan perawat mencoba memberikan pertolongan pertama pada pasien, seorang perawat mengatakan ia tak bisa melihat tekanan darahnya dari layar monitor, dokter menyuruhnya melihat secara manual. Belum mulai memeriksa tekanan darah dokter segera menyuruh perawat menyiapkan intubasi karena nafas pasien terhenti. Dokter Seo beserta dokter Ahn tiba dan segera menanyakan apa yang terjadi. Dokter yang memeriksa menjelaskan kalau kemarin pasien melakukan cesar tapi sejak 2 jam lalu ia kesulitan bernapas, tekanan darahnya menurun, dan pingsan.
“Apa terjadi pendarahan?”tanya dokter Seo, dokter yang memeriksa mengatakan nyaris tak ada. Dokter Ahn menambahkan tidak ada kontraksi rahim. Dokter Seo menanyakan kondisi full labnya.
“Pulse 130, BP 60 lebih dari 40, OSAT 88.”jawab dokter Ahn.
“Apa OBN akan mengambil alih?“ tanya salah satu dokter yang memeriksa. Dokter Seo mengiyakan.
Melihat kondisi pasien yang terus drop, dokter Seo segera menyuruh pasien mengambilkan alat pacu jantung.

Dokter Lee melepas penat dengan melihat ruangan bayi, ia tersenyum mendengar tangisan bayi.
Tiba-tiba terdengar pengumuman keadaan darurat, ia pun bergegas pergi.


Dokter Seo terus mencoba memberikan tekanan 200volt pada pasien namun belum ada reaksi dari pasien, dokter Seo mengingatkan kenapa dokter Ahn tak memijat jantung pasien?
“Aku?”tanya dokter Ahn kebingungan, Tae Joon yang berada disampingnya mengangguk.
Dokter Ahn paham ia pun mencoba memompa dada pasien dengan tangan agar jantung pasien bereaksi namun dokter Seo yang melihat kinerja dokter Ahn kurang menyuruhnya minggir dan ia sendiri yang melakukannya. Pantang menyerah dokter Seo berusaha memompa sekuat tenaga. Tiba dokter Lee di ruangan itu, ia terlihat syok melihat apa yang dilakukan dokter Seo. Dokter Lee segera menyuruh dokter Seo menyingkir dan berseru apa yang dilakukan para dokter laki-laki, maksudnya malah kenapa dokter Seo yang wanita malah memiijat jantung pasien?.
“Ah dia bilang dia akan melakukannya secara langsung … “jawab dokter Ahn, namun langsung dipotong.
“Apa kau tidak tahu salah satu rusuknya rusak dan sulit baginya untuk bernapas? “seru dokter Lee. Dokter Seo kembali memberikan terapi kejut dan memijat jantung pasien, namun dokter Lee menyuruh dokter Seo minggir. Dokter Lee menggantikan memijat jantung pasien, tiba-tiba datang dokter lain membisikkan sesuatu pada dokter Ahn. Dokter Ahn memberitahukan pasien Shin Min Sun dalam perjalanan


Tanda-tanda vital pasien mulai kembali terlihat dari tekanan darahnya dan denyut nadi yang kembali. Dokter Kim menyuruh mengambil echocardiogram. Dokter Seo berpesan begitu tanda-tanda vital-nya stabil pasien segera dibawa untuk melakukan CT scan. Seorang perawat memberitahukan pasien yang dalam perjalan akan segera tiba. “Hari apa ini. Kami kekurangan dokter karena beberapa dokter intern kabur.“ujar dokter Kim. Dokter Seo bersiap kembali membantu pasien dengan mengambil alih ambu, namun dokter Lee menahan tangan dokter Seo.
“Dr. Kim, Anda kekurangan dokter? “tanya dokter Lee. “Lalu aku akan pergi. “Dokter Seo mengajak dokter Lee berbicara sebentar.


Dokter Lee mengekor di belakang dokter Seo, ternyata dokter Ahn, dokter Wang, Sook Jung dkk kawan malah membututi dari belakang ckckckc. Dokter Ahn dan Tae Joon menunjuk ke arah dokter Seo yang berjalan bersama dokter Lee. Sook Jung mengingatkan agar mereka jangan menunjuk karena bisa terlihat.
Setelah jauh dari orang-orang, dokter Seo bertanya apa yang akan dokter Lee lakukan? Dokter Lee malah balik bertanya apa yang dilakukan dokter Seo.
“Aku katakan dari awal kan? Jangan khawatir aku.”tegas dokter Seo #jyah orrabuniku ini khawatir denganmu eonni :P. Dokter Ahn dkk yang mencoba menguping tak bisa mendengar, ia malah mencoba lebih dekat tentu saja Sook Jung melarangnya.
“Apa kekhawatiranku terlihat lelucon?”tanya dokter Lee. “Aku seorang dokter!”
“Jika kau seorang dokter, bertingkahlah seperti orang yang mengkhawatir pasien!”keluh dokter Seo. Dokter Lee mengatakan ia ingin seperti itu, namun dokter Seo membuatnya menjadi sulit.


Dokter Seo bertanya apakah itu salahnya.“Tentu saja!”jawab dokter Lee. ”CPR yang dilakukan
kuat cukup untuk memecahkan salah satu rusuk dari pasien. Apa kau tidak mendengar ada residen yang harus melakukan itu pada awal kehamilan dan akhirnya keguguran?”ucap dokter Lee yang penuh nada kekhawatiran. Dokter Lee berpesan jika dokter Seo tidak ingin orang tahu ia hamil, maka jangan katakan kepada mereka. Dokter Seo bisa saja menyuruh intern atau residen melakukannya sebagai penggantinya, hal itu tak akan ada yang akan berpikir itu aneh, jadi dokter Seo bisa menjaga kondisinya.
“Kau mencoba untuk melakukan CTC dalam kondisimu seperti itu? Kau tahu kenapa kau harus memakai pakaian khusus di ruang CT, bukan? Karena jika tidak, kau akan terkena radiasi. Kau tidak akan mengatakan kau tidak tahu kan? Dan kau menyuruhku untuk tidak khawatir? Aku seorang dokter juga.”cecar dokter Lee yang masih kekhawatiran. Dokter Seo terharu mendengarnya namun egonya terlalu tinggi untuk menerima itu semua.
“Aku tidak tahu, jika di matamu, kau hanya peduli tentang pasien, tapi aku khawatir tentang bayi dalam tubuhmu.”ungkap dokter Lee, so sweet orrabuni huehehe.
Dokter Seo paham, ia pun menyuruh dokter Lee tak perlu khawatir lagi sekarang dan melupakan bahwa ia hamil klalu bergegas pergi. “Baik.”jawab dokter Lee yang otomatis menghentikan langkah dokter Seo.
“Aku tidak akan mempedulikan urusanmu lagi.”lanjutnya, dokter Seo melanjutkan langkahnya dan berkaca-kaca menahan air matanya.


Dokter Wang yang ikut melihat dari jauh, berpikir ada yang tak beres dengan keduanya. Dokter Ahn dkk kembali bergosip kenapa bisa dokter Lee menahan dokter Seo tadi.
Sook Jung bertanya pada dokter Ahn apakah ia masih belum tahu hubungan dokter Lee dan Seo walaupun ia tinggal serumah dengan dokter Lee?. Dokter Ahn beralasan pulang dari rutinitas rumah sakit ke rumah ia memiliki kehidupan pribadi seperti mencuci dan lainnya, jadi nggak sempat ngurusin orang lain gitu ya?. “Aigoo, jika orang lain mendengar mereka akan berpikir itu adalah kesalahan rumah sakit.”tanya Sook Jung. Dan memastikan bukannya semua itu karena persiapan pernikahannya.
“Tapi tetap saja. Dari apa yang aku tahu, Dr. Lee sudah lama membujang sekarang dia berkelakuan aneh. “tegas dokter Ahn. Dokter Wang nampak berpikir dengan kata2 dokter Ahn. Tae Joon bertanya dimana Kyung Woo (dokter Ahn) akan berbulan madu, Kyung Woo menjawab Mauritius. Semuanya bubar dengan pernyataan Kyung Woo yang misterius.

Kyung Woo berpapasan dengan dokter Seo yang berjalan pulang, dokter Seo pamit.
Kyung Woo mengangkat ponselnya, ia mendapat telepon dari nona Kim dari Bangbaedong.


Kyung Woo menemui orang yang meneleponnya tadi di kantin RS, ternyata ahjuma :P
“Kau tidak ingin wajah yang menjalani operasi plastik?”tanya ahjuma Kim menanyakan kriteria gadis yang disukai Kyung Woo. “Ah … Ahjumma kenapa kau menjadi seperti ini?”elak Kyung Woo. Untuk menghidari ahjuma tersebut Kyung Woo berkelit kalau ia akan ada kencan jadi ia harus pergi. Namun sayang sekali ahjuma datang atas persetujuan ibu Kyung Woo untuk mengenalkan calon blindate Kyung Woo yang baru, karena mereka tidak setuju dengan calon mempelai yang akan menikah dengan Kyung Woo gara2 orang tuanya tak berpendidikan walaupun mereka kaya. Kyung Woo pergi meninggalkan ahjuma dengan gontai begitu mendengar kriteria acara pernikahannya dibatalkan :P.

Terlihat dokter Seo berkunjung ke rumah sakit lain dan membuat janji di hari sabtu. Perawat yang bertugas menjelaskan prosedur apa saja yang harus dilakukan dokter Seo untuk melakukan operasi ditambah dokter Seo harus datang denggan seorang wali. (Mau menggugurkan kandungan kah?)
Dalam keadaan darurat mereka tidak bisa melakukan operasi tanpa persetujuan seorang wali.


Sementara di tempat lain Kyung Woo dan Young Mi terlihat berjalan di pusat pertokoan berlawan arah, Kyung Woo masuk ke salah toko perhiasan. Ia nampak ingin mengembalikan berlian yang telah dibelinya.
Namun sayang sekali barang tidak bisa dikembalikan, tidak bisa dikembalikan dengan uang namun barang tersebut bisa dibeli oleh toko. Kyung Woo kembali ke toko jam, berniat mengembalikannya juga. Namun sayang seperti kasus perhiasan tadi :P. Tiba-tiba dari dalam ia melihat Young Mi berjalan membawa barang belanjaannya. Ia pun keluar melihat kerpergian Young Mi.


Dokter Seo terlihat asyik mengambil boneka yang dicapit untuk anak-anak yang mengerubunginya. Dokter Seo sukses mencapit boneka, tiba2 Jae Suk (dokter Wang) datang mengambilnya dan mengatakan itu miliknya. Dokter Seo terkejut melihat Jae Suk, Jae Suk bertanya apakah ia sudah makan. Tapi anak2 merengek ingin diambilkan boneka lagi.


Dokter Seo makan bersama Jae Suk di sebuah restoran. Melihat dokter Seo tak makan Jae Suk bertanya apakah ia merasa tidak enak. “Aku kecewa kalau kau tidak makan, ini makanan mahal.”ujarnya.
“Bisakah kau tukar sift malam denganku? “tanya dokter Seo, Jae Suk bertanya kapan. Dokter Seo mengatakan tanggal 21 Februari. “Hari Minggu?”tanya Jae Suk
“Tidak, kau bisa melakukan pergeseran sift. Aku akan mengganti sift minggu depan. “
“Hei. Itu perintah, bukan minta bantuan.”ledek Jae Suk.
“Baik, aku akan pergi bekerja di tempat lain.”ujar dokter Seo. Jae Suk mengerti dan mengatakan mereka bisa bergantian, dokter Seo mengucapkan terimakasih dan mengatakan akan membayar makanannya.
“Hei , Apa kau pikir gajiku sedikit? “ ujar Jae Suk, dokter Seo tersenyum mengiyakan wkwkwk.


Kyung Woo menerima telepon dengan enggan di hadapan kiriman hadiah2 yang diterimanya. Di telepon Kyung Woo mengatakan ia harus mengembalikan hadiah2 itu dan menutup teleponnya. Dokter Lee tiba di rumah. “Kau bilang keluargamu akan datang hari ini dan kau harus pergi?”tanya dokter Lee. Kyung Woo mengatakan pernikahan dibatalkan. (Ari Aruto dalam hati yes!yes! yes!aitakatta wkwkw). Dokter Lee terkejut mendengarnya.
“Hyung, apa kau bisa membelikan aku sedikit alkohol?”tanya Kyung Woo (eits itu nggak sopan Joong Ki-ah, masa nyuruh2 kaka ipar wkwkwk).


Akhirnya dokter Lee makan bersama Kyung Woo untuk menghibur Kyung Woo yang sedang patah hati.
Tak jauh dari mereka duduk Seo Jin dah Beom Jeung #ups salah maksudnya chief Oh yang baru tiba. Mereka memesan Makgolli? (minuman beralkohol dari fermentasi beras).
“Apa … kau baik-baik saja?”tanya dokter Lee.
“Tentu saja, aku hanya bertemu dia sebanyak 6 kali.”jawab Kyung Woo,
“Meskipun itu hanya 6 kali, kau masih berpikir ini takdir.”
“Itu 6 kali tidak berlaku untuk ketua Seo Hae Yong kan? “tanya Kyung Woo balik.
Dokter Lee tak mengerti. “Kenapa kau melakukan itu?”tanya Kyung Woo lagi. “Kau tiba-tiba memegang pergelangan tangan Dokter Seo, dan kemudian kalian bermusuhan. Sejujurnya, kau bukan tipe orang yang suka bertengkar. Jadi, melihatmu bertengkar membuatku merasa tidak nyaman.”ungkapnya. Jyah Kyung Woo dirinya yang putus cinta malah mencoba mengorek hubungan dokter Lee.
“Urusilah urusanmu sendiri.”elak dokter Lee.
“Hyung, dari banyak orang, kenapa harus Dokter Seo? aku tidak mengerti … “.
Dokter Lee membenarkan posisi duduknya tanpa sengaja menoleh dan melihat chief Oh, ia pun memberi hormat. Chief Oh memperkenalkan dokter Lee sebagai ketua Pediatrics. Seo Jin pun menoleh ke arah dokter Lee, dokter Lee menyadari sepertinya ia mengenali Seo Jin. Kyung woo masih saja nyerocos.


“Maksudku, dia wanita menakutkan. Jika bukan karena takdir maka … Aigoo .. itu hanya …”
“Aku bilang bukan itu.”elak dokter Lee.
“Bukan? Melegakan, itu mengkhawatirkan … “ucap Kyung Woo lega. Dokter Lee bertanya apa yang aneh dengan Dokter Seo?. Dokter Lee agak meninggikan suara agar terdengar Seo Jin, dan tentu saja Seo Jin mendengarnya.“Dia ceplas ceplos, tetapi semua yang dikatakannya benar.“ujarnya.
“Dia bicara dingin, tapi memperlakukan pasien dengan baik. “ujar Kyung Woo.
“Dan bakatnya … tidak ada lagi yang bisa dikatakan tentang itu.”puji dokter Lee. “Mengingat dia dokter berbakat.”
“Kau berusaha menjadi residen dibawah dokter berbakat. Lalu lihat apa kau masih dapat berkata seperti itu. Kau membuatku frustasi. “papar Kyung Woo. Dokter Lee malah mengatakan itulah keberuntungan Kyung Woo, tapi Kyung Woo tak ingin keberuntungan seperti itu. Dengan suara cukup keras Kyung Woo malah menyinggung soal kenapa dokter Seo keluar lebih cepat dari pekerja darurat? . Sebelum ngelantur kemana-mana dokter Lee menepuk Kyung Woo memberi isyarat, Kyung Woo menoleh ke arah yang ditunjukkan dokter Lee terlihat chief Oh dan Seo Jin. Kyung Woo hanya bisa memukul-mukul kepalanya.
Dokter Lee mengajak Kyung Woo pergi, keduanya pamit saat melewati tempat duduk chief Oh.
Begitu keduanya pergi chief Oh mengatakan kalau dokter Lee dan Kyung Woo residen pekerja keras, tapi, tapi mereka mungkin sangat stres. Berarti pembicaraan dokter Lee dan Kyung Woo kedengaran ya. “Aku tidak melihat Anda minum begitu cepat sebelumnya.”ujar chief Oh melihat Seo Jin menenggak sojunya sekali habis.


Di rumah Hae Young (dokter Seo) mendapat telepon dari ibunya,tapi ia tak mengangkatnya. Ibunya tak kehilangan akal, selang beberapa detik sms masuk minta dibukakan pintu karena ia tahu anaknya ada di rumah. Dengan terpaksa Hae Young membukan pintu untuk ibunya yang ternyata datang bersama adiknya. Kedatangan ibu dan adik Hae Young ke rumah untuk mendekorasi rumahnya, sampai-sampai dibawakan lampu hias pula, tapi Hae Young tak tertarik. Ibu mengatai Hae Young tak punya selera. Ibu pergi ke toilet.


Tinggalah Hae Young dengan adiknya, Hae Young bertanya pada adiknya apa yang ia lakukan.
“Tidak cukupkah kau menghias rumahmu sendiri, sehingga kau membawa Ibu ke sini?”tanya Hae Young, karena adiknya sudah berjanji, ia akan mengatakan pada ibu mereka ia yang ingin rumahnya didekorasi. “Aku mencoba yang terbaik! Aku memohon dan memohon untuk itu,
dan aku bilang bahwa itu akan mendukung belajar suamiku, tapi dia bilang tidak sesuai konsep desain rumahku. Sebenarnya, aku tidak berpikir itu benar-benar cocok.”terang adiknya.
“Apapun itu. Entah meninggalkan lampu atau meninggalkan tas, itu pilihanmu.”ujar Hae Young.
Adiknya meminta Hae You tenang dan menyimpan lampu tadi saat ibunya pergi,karena sepertinya ibunya tidak akan sering datang.
“Apa kau sungguh tidak tahu ibu?”tanya Hae Young, jika ia melakukan itu pasti ibunya akan datang kembali lagi dengan kain bahkan bed cover.
“Ada baiknya untuk memiliki berbagai bed cover!”usul adiknya. Hal itu malah akan membuat ibunya sering datang dengan mengatakan ingin mengganti wallpaper murah yang tidak diimpor dari Inggris.

Keesokan paginya sebelum berangkat kerja, Hae Young menaruh lampu pemberian ibunya di luar (dibuang kah?).


Di ruang operasi ada seorang pasien yang siap akan dioperasi, saat dokter ingin membantunya pindah pasien menolak karena sang pasien bisa melakukannya sendiri. Padahal tadinya katanya pasien ini keadaan darurat tapi sehat bugar :P. Tetiba dokter Seo masuk, dokter Seo memimpin operasi. Bayi berhasil dikeluarkan, namun nampaknya bayi lemas. Dokter Seo bertanya pada perawat apakah mereka perlu NICU, namun hal itu tak perlu karena saat perawat tadi menepuk-nepuk pantat sang bayi, bayi itu menangis. Dokter Seo menyerahkan penyelesaian pada Tae Joon. Dokter Seo menegur dokter bagian anestesi yang terlihat ogah-ogahan. “Apa masalahmu?”tanyanya.
“Anda selalu mengatakan itu keadaan darurat. Selalu darurat, darurat!”keluh dokter anestesi, padahal pasien masih bisa duduk dan tersenyum. “Departemen lain bilang mereka dalam keadaan darurat, tapi ini seperti kelakukan anak nakal.”lanjutnya. Dokter Seo balik bertanya apa ia hanya melihat pasien? Bagaimana dengan bayi di dalamnya?. “Jika Anda tidak melihat bayi, bukankah itu keadaan darurat?
Denyut nadi bayi menurun, bagaimana ini bukan darurat? “ papar dokter Seo.
“Aku hanya mengatakan, Anda harus mengatakan ini darurat, ketika itu benar-benar darurat. “
“Bayi itu keluar terulur, bagaimana Anda bisa berkata begitu?”hardik dokter Seo,yang membuat dokter anestesi terlihat makin kesal.

Dokter Wang mencoba membantu pasien yang akan melahirkan normal. Pasien terus berteriak kesakitan #bayangkan ibu-ibu akan melahirkan. Dokter Wang menyuruh pasien jangan berteriak karena akan membuatnya lemah. Pasien mengeluhkan ia mendapatkan epidural namun ia tidak merasa lebih baik.


Young Mi pergi ke ruang jaga, pamit akan cuti lagi.
“Apa kau akan kembali ke sana lagi?”tanya Sook Jung. Young Mi mengiyakan.
“Aigoo … kau kecanduan. “ ujar Sook Jung, lalu menyuruh Young Mi berangkat karena mungkin anak-anak menunggu. Young Mi pamit pergi. Dokter Wang yang juga berada di situ bertanya kemana Young Mi pergi. Dokter Seo menyahut jika dokter Wang penasaran kenapa ia tak mengikuti Young Mi?.
“Apa kau tidak penasaran?”tanya dokter Wang, dokter Seo menjawab tidak. Ternyata dokter Ahn mendengar semua itu dari balik pintu, ia nampak berpikir #galau dia wkwkwk. Eh, ternyata ia mengejar Young Mi, makin galau saat melihat Young Mi berjalan dengan begitu bahagia XD.


Dokter Lee mengatakan pada orang tua bayi yang bayinya masih ditaruh inkubator kalau bayinya minggu depan bisa dipindahkan ke ruang bayi. Orang tua sang bayi mengucapkan terima kasih.
Dokter Lee mengecek inkubator bayi yang di sampingnya, dokter Lee menanyakan pada perawat apakah demamnya turun dan bagaimans dengan batuknya?. Perawat mengatakan batuknya mengkhawatirkan dan bayi tersebut juga tak makan dengan baik juga. Selesai memeriksa dokter Lee mengatakan pernapasan lebih baik dan demamnya sudah hilang, jadi ia pikir pneumonia memburuk. Dokter Lee berpesan untuk saat ini tetap menggunakan antibiotik yang sama, hanya dalam dosis yang lebih tinggi. Dan jika perawat tidak sibuk dokter Lee meminta perawat menepuk punggung bayi. Perawat mengiyakan. “Segeralah sembuh. “ucap dokter Lee.


Young Mi masuk ke ruang inkubator dan menemui bayi yang terlahir kembar namun yang satu sakit kulit. “Apa harimu menyenangkan? “sapa Young Mi. Dokter Lee menghampirinya dan menanyakan kenapa ia terlambat hari ini. Young Mi mengatakan kalau ia terlambat karena ada tempat yang harus ia kunjungi.

http://dramakoreasinopsis.blogspot.com/2015/09/sinopsis-obstetrics-and-gynecology-doctors-episode-5.html


Melihat bayi yang dihadapan mereka nampak lelah, Young Mi bertanya apa ada yang salah dengan bayi itu?. Dokter Lee mengiyakan, bayi tidak dalam kondisi baik. Young Mi bertanya apa yang harus mereka lakukan. “Meskipun sulit, anda tidak dapat memegang tangan bayi. Ini pasti sulit, kan?”tanya Young Mi. “Tampaknya dia sedikit dehidrasi juga.”
“Bahkan jika dia tidak dapat memberitahu kita. Ini menyakitkan.”ucap dokter Lee. Karena kulitnya tidak berfungsi secara normal, mudah baginya untuk mengalami dehidrasi. Dan mudah baginya untuk mendapatkan infeksi. Dokter Lee menjelaskan seluruh tubuhnya menjadi septik sekarang, jadi dia mungkin merasakan rasa sakit bahkan tidak merespon baik antibiotik.
“Memperpanjang pengobatan seperti ini … Aku bertanya-tanya apa itu membuat bayi menderita bahkan lebih.”ucap dokter Lee prihatin.
“Tapi karena ada seseorang di sisinya yang tidak akan menyerah dan mencoba sebaik mungkin,
bayi akan menanggung rasa sakit. Dia bertahan lebih lama dari yang kita pikir.”ungkap Young Mi.
“Aku pikir bayi itu tahu. Kondisinya membaik setiap kali kau datang, Perawat Kim.”puji dokter Lee. Dan meminta Young Mi melihatnya sendiri bayinya yang tersenyum.
“Oh! Bayi itu sungguh tertawa. Apa … bayinya tertawa karenaku?”tanya Young Mi yang melihat bayi lemah itu tersenyum. Dokter Lee mengiyakan dan mengatakan saat orang yang mengharapkannya datang ia akan tahu. “Bayi … jagalah kekuatanmu hari ini. Berjuang!”, Young Mi memberi semangat.


Dokter Seo menemui Sang Mi di ruangannya dan bertanya apa janji mereka hari ini. Sang Mi menjawab tidak. Terdengar suara ibu Sang Mi menyuruh Sang Mi di luar saja, dan ia masuk.
“Aku datang dengan ibuku.”kata Sang Mi, dokter Seo bertanya apa Sang Mi perlu bantuan?.
Ibu Sang Mi memaksa masuk, perawat menahannya tapi dokter Seo menyuruh membiarkannya.
Ibu Sang Mi menyapa dokter Seo, sesaat semuanya terlihat canggung, Sang Mi menyuruh ibunya mengatakan yang sebenarnya karena ia pikir ibunya sudah tahu.
“Sesuatu yang sangat buruk terjadi padanya, bukan?”tanya ibu Sang Mi, Sang Mi segera menyahut kalau ibunya benar. Di luar juga nampak ayahnya mencoba mencuri dengar.
“Apa … dia merasa kesakitan di suatu tempat?”tanya ibu Sang Mi lagi. Dokter Seo mengatakan tidak, tidak ada trauma juga. “Tapi jika terpaksa, seharusnya tidak ada luka atau perlu untuk pengobatan jangka panjang “ujar ibu Sang Mi. Dokter Seo mengatakan tidak ada luka ekternal yang serius dan yang internal akan sembuh dalam waktu sekitar seminggu. Dokter Seo juga berkata kalau ia akan mengantur konsultasi kejiwaan untuk Sang Mi. Ibu Sang Mi bertanya kenapa harus ikut terapi? Putrinya terlihat baik2 saja. “Karena kebijakan lebih baik, biaya untuk terapi akan dibayar oleh Departemen Kesetaraan Gender dan Keluarga selama Anda melaporkan pemerkosaan tersebut. “terang dokter Seo. Karena kasus seperti Sang Mi ini bukan pertama kali terjadi dokter Seo pikir Sang Mi harus menemui seorang psikiater. Ibu Sang Mi menolak, ia akan mengatasinya sendiri dan minta surat medis saja.

Dokter Seo mengatakan kalau ia sudah mengembalikan bukti pemerkosaan ke polisi. Ternyata bukan itu yang dimaksud ibu Sang Mi tapi surat tentang Sang Mi diserang secara fisik. (Mau nuntut ganti rugi ke pelaku kah?). Dokter Seo bersikeras ia akan membuat janji dengan psikiater. Jika orang tua Sang Mi setuju maka ia akan memberikan surat.


Dokter Seo menyuruh Sang Mi segera konsultasi. Sang Mi memandang ibunya, nampak seperti mendapat tekanan dari ibunya. Sang Mi pun mengatakan minta diberikan surat keterangan medis lebih dulu dan ia akan berkonsultasi juga. Ibu Sang Mi tersenyum, dokter Seo memandang Sang Mi yang terlihat cuek mengulum permen karet dengan was-was.

Sook Jung mendapat telepon dari ibu yang sedang mengalami kontraksi di rumahnya. Karena suaminya tak ada di rumah Sook Jung segera menyuruh pasien datang ke RS, karena jika kontraksi lebih buruk akan sulit baginya datang ke rumah sakit sendiri.


Ibu Sang Mi mengeluhkan surat medis yang diterimanya, yang menyebutkan dua minggu akan sembuh. Ibu Sang Mi ternyata bersikeras ingin menuntut ganti rugi pada orang yang telah memperkosa putrinya. Terlihat dari jauh dokter Seo yang melewati kantin RS mendengar pembicaraan mereka.
Ibu Sang Mi bertanya pada suaminya apa yang keluarga pelaku katakan. Suaminya mengatakan salah satu keluarga ingin diselesaikan dengan jalan damai namun yang lain mengatakan akan mengirim pelaku ke penjara. “Aigoo … mereka sungguh menyerah pada anak-anak mereka.” ujar ibu Sang Mi.
“Apa, jadi ibu tidak menyerah? “tanya Sang Mi. Ayah Sang Mi mengatakan kalau orang tua pelaku ingin bertemu, jadi ia menyuruh mereka datang ke sana, disaat mereka mendapatkan suratnya.


Ternyata Hae Young menemui ibunya, ibunya meminta kunci rumah.
“Aku tidak bisa memberikannya. Ini rumahku.”elak Hae Young. Ibu mengatakan rumah Hae Young tampak mengerikan. Hae Young beralasan rumah itu sesuai dengan keinginannya.
“Apa kau tahu bagaimana pentingnya makanan, pakaian, dan tempat tinggal untuk manusia?
Rumahmu mencerminkan kondisi mentalmu.” terang Ibu. Oleh karena itu Hae Young benar-benar tidak dapat memberikan kunci rumah pada ibunya. “Mengapa ibu harus mengisi ruangku dengan kondisi mental ibu?”tanyanya. Ibu balik bertanya apa Hae Young tahu harga lampu yang ditempatkannya di lorong. Hae Young minta ibunya tidak mengomelinya dan mengerjakan pekerjaannya saja.
Tapi Ibu bersikeras lampu yang telah dibelikannya itu sudah dipikirkannya dan itu akan menghemat desain interior. “Meskipun demikian, aku tidak bisa menyumbangkan rumahku untuk hobi ibu. “ujar Hae Young. Ibu mengatakan Hae Young tak perlu memberikan rumahnya.


Dokter Ahn selesai menulis sesuatu di papan dan berkata, “aigoo … aku sangat lelah! aku pikir aku akan mati.” Sook Jung tersenyum menanggapinya. Tetiba pasien yang menelepon Sook Jung tadi datang, ibu hamil yang suaminya tak ada di rumah. Ibu itu mengatakan sekarang sudah lebih baik. Dokter Ahn bertanya selang berapa menit ia kontraksi, ibu itu menjawab 5 menit. “Bisa saja terjadi kesalahan alarm kontraksi, jadi lihat apa yang terjadi di ruang tunggu.”usul dokter Ahn.
Ibu itu mengiyakan, dokter Ahn melihat data formulir ibu itu dan bertanya suaminya dokter Shin dari bagian Anestesiologi?. Pasien itu mengiyakan, dokter Ahn bertanya di mana ketua Shin. Pasien mengatakan suaminya pergi untuk melatih untuk cadangan militer. Dokter Ahn tersenyum mendengarnya begitu pula Sook Jung. Dokter Ahn mengajaknya pergi.


Dokter Wang berpesan pada dokter Ahn sebelum ia menghubungi Anestesiologi bagi pasien tadi,
pastikan ia bertanya kepadanya dulu. Dokter Ahn mengerti, tetiba datang Young Mi membawa beberapa perlengkapan. “Hei, ini hari liburmu. Kenapa kau di sini?”tanya Sook Jung. Young Mi menjawab karena ia ada pesta. Dokter Ahn melihat barang bawaan yang dibawa Young Mi dengan penuh tanda tanya. Young Mi pun mengundang semua orang yang bisa datang, setelah selesai jam kerja. “Dr. Ahn, mengapa kau tidak datang juga?”usul Youn Mi yang melihat Kyung Woo diam saja.
“Tapi dia akan menikah lusa.”sahut dokter Wang, dr. Ahn menyuruh dokter Wang diam.
Sook Jung bertanya kenapa. “Kecuali itu pesta bujangan” sahut dokter Wang.
Dokter Wang memastikan dia akan hadir.


Kyung Woo galau? Ia teringat saat Young Mi melangkah dengan bahagia di pusat perbelanjaan.

Orang tua Sang Mi dan ortu pelaku bertemu di kantin RS. Sang Mi asyik main game, ibunya berusaha menuntut biaya ganti rugi dengan menunjukkan surat keterangan medis. Oleh sebab itu salah satu keluarga pelaku menyerahkan sebuah amplop (?) untuk ganti ruginya. Tapi yang lain mengatakan ia tak membutuhkan dan meminta kasus ini dibawa ke kantor polisi.
Ibu Hae Young berdecak mendengar suara keras kedua ortu ibu, “apa mereka begitu senang menjual anak mereka …”katanya. Mendengar itu Hae Young bangkit dan pamit pada ibunya.


Dokter Seo mengajak Sang Mi pergi, karena ada beberapa kesalahan dalam tesnya. Ibu Sang Mi memperkenalkan dokter Seo sebagai dokter yang menangani kasus anaknya. Sang Mi menerima ajakan dokter Seo, keduanya pun pergi.


Terdengar teriakan cukup keras dari istri dokter Shin yang akan melahirkan. Pasien bertanya pada dokter Ahn apakah ia bisa memberinya obat. Dokter Ahn mengatakan bisa memintanya tapi ia tak bisa menjaminnya. Pasien kembali berteriak.


Dokter Ahn berniat menelepon, namun diurungkannya begitu lewat dokter Wang.
“Ah! Dokter! Istri ketua Shin meminta epidural. Haruskah aku memanggil Anestesiologi? “tanya dokter Ahn. Dokter Wang menyuruh menelepon. Dokter Ahn menelepon bagian anestesilogi dan menanyakan apakah mereka bisa mendapatkan epidural sekarang? . Bagian anestesilogi mengatakan mereka sedang sibuk. Dokter Ahn mencoba menjelaskan namun dokter Wang mengambil telepon dan berbicara.
“Pasien akan lemah bila menahan rasa sakit. Aku rasa panggulnya kecil.”ujarnya, dan mengatakan akan mengoperasinya jika mereka memang perlu melakukannya. Dokter Wang kembali bertanya tak ada orang lain?. “Baiklah, kurasa tidak ada yang bisa kita lakukan, aku mengerti. Jadi jika ada yang menanggur kirim mereka ke sini segera”pesan dokter Wang sebelum menutup telepon.
“Apa … tetapi jika kita memberitahu mereka itu istri ketua Anestesiologi, mereka akan mengirim orang segera.”pikir dokter Ahn. Dokter Wang mengatakan itu sebabnya ia tidak memberitahu.
“Mereka nanti akan mengamuk…”tanya dokter Ahn. Dokter Wang berpesan agar ia menelepon lagi nanti dan memastikan ia tidak memberitahu mereka bahwa itu istri dr. Shin.


Dokter Seo membawa Sang Mi ke ruangannya dan membuatnya minuman coklat. Sang Mi malah asyik dengan gamenya dan tidak mengambil minuman yang dibuatkan dokter Seo.
“Aku tidak terluka.”tegas Sang Mi. “Kau pikir aku pemeras, kan?”tanyanya.
“Aku tidak tahu apa-apa tentang itu, tapi aku tidak ingin kau duduk di sana.”jawab dokter Seo. “Lebih baik di sini, kan? menikmati cokelat panas gratis.”
“Aku biasanya seperti ini. Aku tidak peduli tentang hal-hal macam itu.” Sang Mi menimpali dengan bersikap kuat.
“Ah … itu manis. “guman dokter Seo, Sang Mi pun mencoba minum coklatnya.
“Pergilah ke psikiater. Aku akan membuat janji.”pinta dokter Seo. Dokter Seo menjelaskan Sang Mi perlu psikiater untuk mengurangi kemungkinan Sang Mi terpengaruh lingkungan, dan kenapa ia harus lari dari rumah. “Ada apa ini mengomel sambil minum cokelat panas?”tanya Sang Mi dan meminta dokter Seo jangan bersikap seperti atasan.
“Apa kau berteriak padaku?”tanya dokter Seo, dan bertanya apa Sang Mi berpikir hal yang dilakukannya baik dan ia ingin mendapat masalah?.
“Aku tahu apa yang akan terjadi ketika aku mengikuti mereka. Bagaimana mungkin aku tidak tahu, mempertimbangkan berapa lama aku keluar dari rumahku? Aku hanya mengatakan pada mereka untuk tidak melakukannya karena hanya akan menyakiti jika aku melawan.”papar Sang Mi. Ia juga mengatakan ia tidak tahu apa yang sakit. “Kau tidak merasa sakit?”tanya dokter Seo.
“Ketika aku menganggapnya sebagai sebuah mimpi, ini sungguh bukan apa-apa”jawab Sang Mi sok kuat lalu pamit pergi.


Dokter Ahn kembali menelpon dan bertanya apa epidural sudah tersedia?. Namun mereka akan makan siang, dokter Ahn mengerti ia menutup teleponnya.
“Mereka sudah mengambil makanan mereka.”kata dokter Ahn pada dokter Wang.
“Jadi epidural bahkan bukan keadaan yang darurat, huh?”gerutu dokter Wang. Lalu menyuruh dokter Ahn cepat dan memindahkan pasien. Tetiba datang seorang ahjuma mengatakan putrinya di sana untuk melahirkan dan menantunya adalah seorang ketua departemen di sana. Dokter Ahn mempersilahkan ibu itu ke bagian persalinan. Dokter Wang dan Ahn tersenyum begitu ahjuma itu pergi :P.


Ibu tadi menemani pasien yang akan melahirkan yang tak lain istri dokter Shin.
Pasien bertanya pada ibunya kenapa mereka belum datang, ia sudah tak kuat menahan rasa sakit serasa mau mati. Dokter Ahn yang mencoba membantu persalinan meminta pasien jangan berteriak karena malah akan membuatnya kehilangan tenaga. Dan meminta pasien menahan nafas lalu mendorong.
Pasien mengatakan tak bisa melakukannya. “Anda punya epidural, kan? Kenapa Anda tidak memberikan?”tanya ibu pasien. Dokter Ahn mengatakan tidak ada ahli anestesi ia sudah mencoba menghubungi namun masih belum datang juga. Tetiba dokter Shin masuk dan menghambur ke arah istrinya dan mengatakan bahwa itu bukan tanggal melahirkan #jyah dokter kalau sudah mau membrojol bagaimana?
“Apa kau tidak meminta epidural? “tanya doter Shin.
“Aku melakukannya! Tapi mereka tidak datang karena mereka terlalu sibuk!”jawab sang istri. Dokter Ahn hanya berdehem.


Dokter Wang masuk, dr. Shin bertanya kenapa seperti itu.
“Apa yang aku lakukan?”tanya dokter Wang tak paham. Dokter Shin bertanya kenapa ia tak meminta epidural?. Dokter Wang menjawab kalau ia memanggil mereka, tiga kali tapi mereka mengatakan mereka tidak bisa karena mereka akan makan siang, dan mereka mengatakan mereka akan melihat pasien daruratnya dulu. “Anda tidak mengatakan kalau dia istriku?”tanya dokter Shin.
“Apa aku tidak memberitahumu?”tanya dokter Wang pada dokter Ahn sok lupa.
“Aigoo … kau tidak memberi tahuku itu. “jawab dokter Ahn. Dokter Wang mengatakan dokter seharusnya tidak membedakan pasien. Dokter Shin marah ingin menjambak dokter Wang namun naas bagi dokter Shin, istrinya lebih dulu menjambak kepala suaminya untuk menahan rasa sakit. #suami siaga wkwkwk.
Dokter Wang dan Ahn hanya tersenyum melihatnya.
Dengan sekuat tenaga pasien menjambak rambut suaminya untuk pelampiasan rasa sakitnya, dokter Ahn dan Wang membantu persalinan, lahirlah bayi mereka dengan normal dan selamat.


Dokter Wang mengisi formulir di ruang jaga, dokter Shin tiba. Perawat di sana mengucapkan selamat.
“Selamat! Bayimu seperti anak cerdas.”ucap dokter Wang.
“Kau sengaja tidak memberitahu mereka dia istriku, kan? “tebak dokter Shin.
“Kau tahu aku agak bodoh. “elak dokter Wang. Dokter Shin mengucapkan terima kasih karena telah membantu kelahiran bayinya.
“Bila kau punya anak kedua, aku akan pastikan untuk memberitahu mereka.”ujar dokter Wang.
“Kedua? apa maksudmu dengan anak kedua? dasar kau!”hardik dokter Shin lalu memiting dokter Wang hahahaha.


Di ruangan inkubator terlihat dihias dengan indah, sepertinya hari itu hari bahagia untuk Yichi, bayi yang mengalami kelainan kulit. Kyung Woo terlihat enggan ikut karena ia perlu tidur, ia berniat pergi namun Sook Jung menahannya dan menyeret Kyung Woo ke dalam karena Young Mi sudah menunggu lama.
Semua terpana melihat ruangan tersebut sudah dihias dengan balon dan mainan lainnya terutama inkubator Yichi.
“Sudah dua minggu, bagi bayi ini, dua minggu bagai setahun.”ungkap Young Mi.
“Perawat Kim datang ke sini setiap hari, bahkan pada hari-hari liburnya, untuk merawatnya.
Ini adalah pesta ulang tahun pertamanya, jadi beri ucapan selamat.”jelas dokter Lee.
“Dia bertahan cukup lama!”celetuk dokter Ahn. Semua mata tertuju padanya, dokter Ahn pun segera meralatnya, “maksudku, apa yang aku katakan … tidak ada bayi seperti ini yang hidup dua minggu”, Hal itu malah memburuk mood terutama Young Mi, dokter Ahn pun mengakui kalau ia laki2 yang buruk.
Dokter Ahn pun mulai menyanyikan lagu ultah dengan bertepuk tangan, Sook Jung segera membungkam dokter Ahn. “Hei, hei, hei! apa kau tidak lihat semua bayi sedang tidur?”ucapnya.
Oh, itu benar.


Dokter Ahn pun memandu menyanyikan lagu ultah dengan pelan. Dokter Seo bertanya di mana ayah si bayi. “Oh … aku tidak mengatakan ini hari pesta ulang tahun pertamanya, tapi aku menghubunginya.”jawab dokter Lee. Dokter Lee juga mengatakan ayah si bayi akan terlambat sehingga ia tak yakin apakah ia bisa datang. Tiba-tiba oksigen Yichi menurun hingga 78 ditambah detak jantung turun menjadi 52. Semua terkejut, dokter Lee segera meminta tabung dan menyuruh perawat Min memberikan suntikan 0.5 cc epineprin tiap 5 menit. Semua nampak cemas terutama Young Mi, dokter Lee terus memompa jantung Yichi dengan tabung. Waktu terus berlalu, perawat Min mengingatkan waktu sudah berlalu selama 30 menit. “Bagaimana ini tiba-tiba menurun …”guman dokter Lee. “”Bayinya sudah meninggal.”ucapnya lirih.



Young Mi memperdengarkan lagu ulang tahun dari ponselnya dan menaruhnya di atas inkubator Yichi. Ia menyanyikan lagi selamat ulang tahun dengan berderai air mata. Dokter Ahn ikut menyanyikan lagu itu dengan derai air mata juga.
“Dia layak mendapatkan ucapan “selamat ulang tahun.” Bayinya mungkin merasa sangat senang. “ucap dokter Lee menguatkan Young Mi. semua yang hadir tak kuasa menahan air mata, Young Mi pun keluar ruangan karena tak kuasa menahan tangisnya.


Perawat akan melepas peralatan yang melekat pada Yichi, dokter Seo menahannya.
“Tunggu sebentar! Jantung bayi masih berdetak.”ujarnya. Dokter Lee mengatakan itu mungkin
karena obat dan itu akan segera berhenti berdetak. “Ini Pasti sangat sulit, mendapat perawatan setiap hari. Tapi dia bertahan dengan baik. Dia bertahan, dan ia berhasil hidup sampai hari ini.”terang dokter Lee. Tetiba sang ayah bayi datang, ia terlambat karena orang tuanya berkunjung sehingga ia makan malam keluarga.

Sang ayah menyapa anaknya tanpa tahu ia sudah meninggal, ayahnya memperlihatkan rekaman kegiatan keluarganya. Namun sang bayi hanya terdiam saja, melihat itu sang ayah bertanya apakah ia tidur?. Dokter Seo dan dokter Lee tak kuasa menahan air matanya. Dengan berat hati dokter Lee mengumumkan kematian sang bayi. Sang ayah pun tak kuasa menahan air matanya, mana backsoundnya mendukung banget #banjir airmata ~_~
Dengan berderai airmata sang ayah mengucapkan terima kasih karena telah merawat bayinya.
(Bukan karena cengeng tapi scene dan cerita ini mengingatkan saia pada masa lalu).


Dokter Seo menemui Sang Mi di atap rumah sakit. Dokter Seo bertanya apakah Sang Mi melarikan diri lagi?. “Jika kau kehabisan uang atau butuh tempat untuk tinggal, telepon aku. Aku akan mengajakmu masuk. Jangan hanya terus berjalan ke tempat-tempat aneh. Mengerti?“tanya dokter Seo seraya menyodorkan kartu namanya.
“Apa kau bercanda? “tanya Sang Mi, dokter Seo malah memasukkan kartu nama itu ke saku jas Sang Mi dan bertanya apa Sang Mi pikir bisa menipu orang dengan mengatakan ‘tidak sakit’ dan ‘aku baik-baik saja’. “Kami menerima uang kompensasi.”ucap Sang Mi.
“Jadi, apakah kau melarikan diri untuk menghabiskan uang?”tanya dokter Seo.
“Anda telah melihat orang tuaku kan?”tanya Sang Mi. Lalu mengungkapkan kenyataan yang dihadapinya. “Ketika aku pulang, mereka menjadi liar karena mereka tidak tahan denganku. Mereka menyerangku setiap ada hal kecil. Mereka lega ketika aku pergi”paparnya. Sang Mi juga mengatakan dua tahun sebelumnya ia mengatakan pada ortunya kalau ia diperkosa. Pada awalnya, mereka mengatakan mereka tidak mengakuinya.
“Mengapa aku menghubungi mereka. Kemudian mereka muncul karena mereka orang tua, kau tahu mereka sangat ingin tahu. ‘Apa ini permerkosaan geng?’, ‘ini sesuatu yang dianggap enteng, apa kau terancam?’ ”terang Sang Mi. Ia berpikir ortunya khawatir padanya.


“Tapi, aku pikir mereka sudah mendengar dari seseorang bahwa mereka bisa mendapatkan uang.”jelas Sang Mi, dokter Seo pun tak habis pikir. Sang Mi juga menceritakan temannya rela menjual dirinya untuk mata ayahnya yang buta, dengan membarter dirinya sendiri.
“Setiap orang begitu baik kepada orang tua, tetapi aku tidak melakukan apa-apa. aku mencoba untuk berpikir ‘aku harap ini bisa membantu’, aku katakan kepada mereka aku membutuhkan komputer untuk mengerjakan PR”ungkap Sang Mi. Tapi orang tuanya malah menimpalinya dengan, ‘gadis sepertimu, mengapa tiba tiba belajar?’ , di mana uangnya?’. Orang tuanya mengatakan mereka sudah menghabiskan semuanya dan berkata, “kau tahu berapa biaya untuk membesarkanmu?”.
“Jika aku baik-baik saja mereka tidak pernah meminta sekali. Karena aku seperti ini, inilah yang terjadi.”
“Mereka gila ….”guman dokter Seo.
“Aku. .. Sungguh, kali ini tidak sakit sama sekali “kata Sang Mi yang mulai berderai air mata. Dokter Seo memeluk Sang Mi menenangkan. Sang Mi terus-terusan berkata kalau hal itu tidak menyakitinya. “Hidup bukanlah sesuatu untuk mendapatkan kepedihan. Bahkan hal-hal yang menyakiti pada waktunya akan berhenti”kata dokter Seo dalam hati.

Episode selanjutnya : Episode 6

0 Komentar untuk "Sinopsis Obstetrics and Gynecology Doctors Episode 5"

Back To Top